Makalah Proses Pembakaran | Kimia Teknik

Makalah Proses Pembakaran | Kimia Teknik P embakaran adalah reaksi kimia yang cepat antara oksigen dan bahan yang dapat terbakar, disert...

Makalah Proses Pembakaran | Kimia Teknik

Pembakaran adalah reaksi kimia yang cepat antara oksigen dan bahan yang dapat terbakar, disertai timbulnya cahaya dan menghasilkan kalor. Pembakaran spontan adalah pembakaran dimana bahan mengalami oksidasi perlahanlahan sehingga kalor yang dihasilkan tidak dilepaskan, akan tetapi dipakai untuk menaikkan suhu bahan secara pelan-pelan sampai mencapai suhu nyala. Pembakaran sempurna adalah pembakaran dimana semua konstituen yang dapat terbakar di dalam bahan bakar membentuk gas CO2, air (= H2O), dan gas SO2, sehingga tak ada lagi bahan yang dapat terbakar tersisa.

1. JENIS-JENIS BAHAN BAKAR

A. Bahan Bakar Cair

Bahan bakar cair seperti minyak tungku/ furnace oil dan LSHS (low sulphur heavy stock) terutama digunakan dalam penggunaan industri. Berbagai sifat bahan bakar cair diberikan dibawah ini.

a. Densitas
[post_ads]
Densitas didefinisikan sebagai perbandingan massa bahan bakar terhadap volume bahan bakar pada suhu acuan 15°C. Densitas diukur dengan suatu alat yang disebut hydrometer. Pengetahuan mengenai densitas ini berguna untuk penghitungan kuantitatif dan pengkajian kualitas penyalaan. Satuan densitas adalah kg/m3.
Densitas Bahan Bakar
b. Specific gravity

Didefinisikan sebagai perbandingan berat dari sejumlah volum minyak bakar terhadap berat air untuk volume yang sama pada suhu tertentu. Densitas bahan bakar, relatif terhadap air, disebut specific gravity. Specific gravity air ditentukan sama dengan 1. Karena specific gravity adalah perbandingan, maka tidak memiliki satuan. Pengukuran specific gravity biasanya dilakukan dengan hydrometer. Specific gravity digunakan dalam penghitungan yang melibatkan berat dan volum. Specific gravity untuk berbagai bahan bakar minyak diberikan dalam tabel dibawah:

Tabel 2 Specific gravity berbagai bahan bakar minyak (diambil dari Thermax India Ltd.)
c. Viskositas

Viskositas suatu fluida merupakan ukuran resistansi bahan terhadap aliran. Viskositas tergantung pada suhu dan berkurang dengan naiknya suhu. Viskositas diukur dengan Stokes / Centistokes. Kadang-kadang viskositas juga diukur dalam Engler, Saybolt atau Redwood. Tiap jenis minyak bakar memiliki hubungan suhu – viskositas tersendiri. Pengukuran viskositas dilakukan dengan suatu alat yang disebut Viskometer. Viskositas merupakan sifat yang sangat penting dalam penyimpanan dan penggunaan bahan bakar minyak. Viskositas mempengaruhi derajat pemanasan awal yang diperlukan untuk handling, penyimpanan dan atomisasi yang memuaskan. Jika minyak terlalu kental,maka akan menyulitkan dalam pemompaan, sulit untuk menyalakan burner, dan sulit dialirkan. Atomisasi yang jelek akam mengakibatkan terjadinya pembentukan endapan karbon pada ujung burner atau pada dinding-dinding. Oleh karena itu pemanasan awal penting untuk atomisasi yang tepat.

d. Titik Nyala

Titik nyala suatu bahan bakar adalah suhu terendah dimana bahan bakar dapat dipanaskan sehingga uap mengeluarkan nyala sebentar bila dilewatkan suatu nyala api. Titik nyala untuk minyak tungku/ furnace oil adalah 66 0C.

e. Titik Tuang

Titik tuang suatu bahan bakar adalah suhu terendah dimana bahan bakar akan tertuang atau mengalir bila didinginkan dibawah kondisi yang sudah ditentukan. Ini merupakan indikasi yang sangat kasar untuk suhu terendah dimana bahan bakar minyak siap untuk dipompakan.

f. Panas Jenis

Peralatan Termal: Bahan Bakar dan Pembakaran Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia – www.energyefficiencyasia.org ©UNEP 3

Panas jenis adalah jumlah kKal yang diperlukan untuk menaikan suhu 1 kg minyak sebesar 10C. Satuan panas jenis adalah kkal/kg0C. Besarnya bervariasi mulai dari 0,22 hingga 0,28 tergantung pada specific gravity minyak. Panas jenis menentukan berapa banyak steam atau energi listrik yang digunakan untuk memanaskan minyak ke suhu yang dikehendaki. Minyak ringan memiliki panas jenis yang rendah, sedangkan minyak yang lebih berat memiliki panas jenis yang lebih tinggi.

g. Nilai Kalor

Nilai kalor merupakan ukuran panas atau energi yang dihasilkan., dan diukur sebagai nilai kalor kotor/ gross calorific value atau nilai kalor netto/ nett calorific value. Perbedaannya ditentukan oleh panas laten kondensasi dari uap air yang dihasilkan selama proses pembakaran. Nilai kalor kotor/. gross calorific value (GCV) mengasumsikan seluruh uap yang dihasilkan selama proses pembakaran sepenuhnya terembunkan/terkondensasikan. Nilai kalor netto (NCV) mengasumsikan air yang keluar dengan produk pengembunan tidak seluruhnya terembunkan. Bahan bakar harus dibandingkan berdasarkan nilai kalor netto. Nilai kalor batubara bervariasi tergantung pada kadar abu, kadar air dan jenis batu baranya sementara nilai kalor bahan bakar minyak lebih konsisten. GCV untuk beberapa jenis bahan bakar cair yang umum digunakan terlihat dibawah ini:
[post_ads_2]

Tabel 2 Nilai kalor kotor (GCV) untuk beberapa bahan bakar minyak (diambil dari Thermax India Ltd.)
h. Sulfur

Jumlah sulfur dalam bahan bakar minyak sangat tergantung pada sumber minyak mentah dan pada proses penyulingannya. Kandungan normal sulfur untuk residu bahan bakar minyak (minyak furnace) berada pada 2-4 %. Kandungan sulfur untuk berbagai bahan bakar minyak ditunjukkan pada tabel di bawah ini :

Tabel 3 Persentase sulfur untuk berbagai bahan bakar minyak (diambil dari Thermax India Ltd.)

Kerugian utama dari adanya sulfur adalah resiko korosi oleh asam sulfat yang terbentuk selama dan sesudah pembakaran, dan pengembunan di cerobong asap, pemanas awal udara dan economizer.

i. Kadar Abu

Kadar abu erat kaitannya dengan bahan inorganik atau garam dalam bahan bakar minyak. Kadar abu pada distilat bahan bakar diabaikan. Residu bahan bakar memiliki kadar abu yang tinggi. Garam-garam tersebut mungkin dalam bentuk senyawa sodium, vanadium, kalsium, magnesium, silikon, besi, alumunium, nikel, dll. Umumnya, kadar abu berada pada kisaran 0,03 – 0,07 %. Abu yang berlebihan dalam bahan bakar cair dapat menyebabkan pengendapan kotoran pada peralatan pembakaran. Abu memiliki pengaruh erosi pada ujung burner, menyebabkan kerusakan pada refraktori pada suhu tinggi dapat meningkatkan korosi suhu tinggi dan penyumbatan peralatan.

j. Residu Karbon

Residu karbon memberikan kecenderungan pengendapan residu padat karbon pada permukaan panas, seperti burner atau injeksi nosel, bila kandungan yang mudah menguapnya menguap. Residu minyak mengandung residu karbon 1 persen atau lebih.

k. Kadar Air

Kadar air minyak tungku/furnace pada saat pemasokan umumnya sangat rendah sebab produk disuling dalam kondisi panas. Batas maksimum 1% ditentukan sebagai standar. Air dapat berada dalam bentuk bebas atau emulsi dan dapat menyebabkan kerusakan dibagian dalam permukaan tungku selama pembakaran terutama jika mengandung garam terlarut. Air juga dapat menyebabkan percikan nyala api di ujung burner, yang dapat mematikan nyala api, menurunkan suhu nyala api atau memperlama penyalaan. Spesifikasi khusus bahan bakar minyak terlihat pada tabel dibawah.

Tabel 4. Spesifikasi khusus bahan bakar minyak (diambil dari Thermax India Ltd.)


l. Penyimpanan Bahan Bakar Minyak

Akan sangat berbahaya bila menyimpan minyak bakar dalam tong. Cara yang lebih baik adalah menyimpannya dalam tangki silinder, diatas maupun dibawah tanah. Minyak bakar yang dikirim umumnya masih mengandung debu, air dan bahan pencemar lainnya. Ukuran tangki penyimpan minyak bakar sangatlah penting.

Perkiraan ukuran penyimpan yang direkomendasikan sedikitnya untuk 10 hari konsumsi normal. Tangki penyimpan bahan bakar untuk industri pada umumnya digunakan tangki mild steel tegak yang diletakkan diatas tanah. Untuk alasan keamanan dan lingkungan, perlu dibuat dinding disekitar tangki penyimpan untuk menahan aliran bahan bakar jika terjadi kebocoran.

Pengendapan sejumlah padatan dan lumpur akan terjadi pada tangki dari waktu ke waktu, tangki harus dibersihkan secara berkala: setiap tahun untuk bahan bakar berat dan setiap dua tahun untuk bahan bakar ringan. Pada saat bahan bakar dialirkan dari kapal tanker ke tangki penyimpan, harus dijaga dari terjadinya kebocoran-kebocoran pada sambungan, flens dan pipa-pipa. Bahan bakar minyak harus bebas dari pencemar seperti debu, lumpur dan air sebelum diumpankan ke sistim pembakaran


  • [message]
    • ##check## Download
      • Silahkan Download File DOCx atau File PDF di Bawah Ini, Untuk Lebih Mengetahui Secara Detail Dengan Gambar Dan Foto.
      • Jangan LUPA Klik Tombol SHARE di Bawah Ya, Indahnya Berbagi.

Makalah Proses Pembakaran | Kimia Teknik

COMMENTS

Name

adsense,2,AKHLAK MULIA,1,Application,1,Assembly To Order,1,Batch Production,1,Beam,2,Blogger,1,Boundary Conditions,1,Budaya,1,CAD,1,CAD and CAM,1,CAM,1,Compress to RAR,1,CSS,1,Dapat Uang Dari Blog,1,Deformations,1,DESAIN,1,Direct Interface,1,DNS,1,Drop down,1,Edit Html,1,EFFICIENCY,1,Ekonomi,1,Electronic,1,Engineer To Order,1,Flasdisk,2,flashdisk rusak,2,Flow Shop,1,format c6,1,google,1,Google adsense,1,google chrome,1,html,1,info umum,1,Integration,1,islam agamaku,1,Job Shop,1,Journal,1,kimia teknik,1,Komputer,2,Koneksi,1,Kuliah,1,linux,3,linux ubuntu,1,Loading,1,LOST WORK,1,makalah,1,makalah elemen mesin 1,1,makalah paku keling,1,makalah rivet,1,Make To Order,1,Make To Stock,1,Mathematical,1,MEASURE,1,Milling,1,MOBIL MINI TRUK ESEMKA,1,Namebench,1,nokia,1,operating system,1,papers polygamy,1,paypal,1,Pembakaran,1,pembakaran zat cair,1,pembakaran zat padat,1,pembebanan eksentrik,1,pembebanan tangensial,1,PEMBINAAN,1,pencegahan virus,1,Pendidikan Kewarganegaraan,1,perbaikan flashdisk,1,perspektif Islam,1,Physics,1,poligami,1,polygamy view of moslem,1,proses pembakaran,1,REVERSE ENGINEERING,1,sambungan paku keling,1,Scania R800,1,Scania Truck,1,Scroll,1,Server,1,Software,1,Sosial,1,Speedy,1,sudo apt-get namebnch,1,symbian s60v5,1,Theoretical,1,THERMODYNAMIC,1,transimisi otomatis mobil,1,tutorial,3,Ubuntu,4,ubuntu 12.04,1,ubuntu 12.10,1,virus,1,web and blog,2,windows,1,Xml,2,
ltr
item
Nd4s4ch Zee Blog: Makalah Proses Pembakaran | Kimia Teknik
Makalah Proses Pembakaran | Kimia Teknik
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5SBWMYgYuQdHaVGh-DkNxLLDZPx5GVe1uaoLNCWdrkj4MQ2-f9ruUn2i0ENik46HHSy3hsIjvEWw5h-2TW_PP9Y3fn_dpnh01FIGjPIxJJD3cNP0ilTcrh3oW9z_iQd1o7iYd6WJemy0/s320/kimia+teknik.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5SBWMYgYuQdHaVGh-DkNxLLDZPx5GVe1uaoLNCWdrkj4MQ2-f9ruUn2i0ENik46HHSy3hsIjvEWw5h-2TW_PP9Y3fn_dpnh01FIGjPIxJJD3cNP0ilTcrh3oW9z_iQd1o7iYd6WJemy0/s72-c/kimia+teknik.jpg
Nd4s4ch Zee Blog
http://nd4s4ch.blogspot.com/2012/01/makalah-proses-pembakaran-kimia-teknik.html
http://nd4s4ch.blogspot.com/
http://nd4s4ch.blogspot.com/
http://nd4s4ch.blogspot.com/2012/01/makalah-proses-pembakaran-kimia-teknik.html
true
3529757535152492167
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy